Hak-hak atas tanah menurut hukum adat di Sabu dan Raijua

Telah di uraikan bahwa di pulau sabu dan raijua terdapat persekutuan penduduk “Udu” dan “Kerogo”. Persekutuan penduduk ini masing-masing ada mempunyai daerah persekutuan dengan tanah ulayatnya serta sendi-sendi penghidupan yang asli.
1. Tanah Udu (rai udu) yang dikepalai oleh persekutuan (bengu udu). Tanah ini adalah milik bersama masyarakat udu dan setiap anggotanya ada berhak untuk menggarap di atasnya. Jika ada perselisihan bengu udu yang memutuskannya.

2. Tanah rai kerogo yakni tanah rai udu yang telah diberikan menjadi tanah ulayat kerogo, yang di kepalai oleh kepala kerogo (kettu kerogo). Hak masyarakat kerogo atas tanah kerogo adalah sama dengan tanah rai udu.

3. Tanah rai eikebohu miha (tanah perolehan sendiri) hak pereorangan. Sebahagian dari tanah udu (kerogo) bila telah dijual atau dihadiahkan oleh bengu udu atau kettu kerogo kepada seseorang maka berubahlah sifat tanah tersebut menjadi tanah “rai eikebohu miha”. Jadi tanah ini asalnya dari tanah yang sudah dibeli oleh seseorang dari lain orang maupun dari lain udu ataupun dalam udu (kerogo sendiri), tanah ini dapat diwariskan kepada anak cucunya. Maka berubahlah sifat tanah tersebut menjadi tanah “hegai keboro” (tanah pusaka).

4. Tanah rai hegai keboro atau tanah pusaka. Semua turunan yang sah dapat menggarapnya dan setiap turunan dapat menuntut supaya tanah itu di bagi antara mereka untuk menjadi tanah milik (individual)

5. Tanah rai awi (tanah hadiah). Seseorang dari lain udu ataupun dalam udu sendiri yang ada berbuat jasa kepada seseorang bengu udu atau seseorang pulodo (umumnya dalam peperangan, dll), maka bengu udu tersebut melalui musyawarah dengan semua kepala kerogo dalam udu itu dapat menghadiahkan (awi) sebidang tanah kepada orang yang berjasa itu.

6. Tanah rai ngati kolo, yakni seseorang hanya mendapat hak untuk menggarap dan makan hasil dari tanaman di atas tanah tersebut dengan kewajiban membayar hasil.

Disamping tanah-tanah yang sudah di sebutkan ada pula hak-hak wanita atas tanah yang diakui yakni:
Hak atas tanah rai harru kebala.
Yakni seorang anak perempuan yang kawin dengan seorang laki-laki, baik se udu ataupun dari lain udu mendapatnya selaku hadiah dari bapanya (tanah berupa ladang, sawah ataupun kebun dan sebagainya). Tanah ini hanya boleh diterima oleh anak perempuan ataupun tutrunan perempuan dari yang menerima hadiah itu. Bilamana tersebut turunan perempuannya putus, maka tanah tersebut akan “kamma” artinya dikembalikan kepada turunan laki-laki yang telah menghadiahkan tanah itu.

Tanah rai eioke wokelli pili
Seorang wanita yang telah kawin lalu dengan usahanya sendiri membeli sebidang tanah dengan kain selimut yang ditenunnya sendiri atau dengan hewan yang didapatinya sendiri, maka tanah yang sedemikian disebut tanah rai eioke wokelli pili. Bilamana tidak ada keturunan perempuan maka keturunan laki-laki boleh memiliki tanah tersebut

Tanah rai lore
Bilamana seorang anak perempuan dikaeinkan lalu anak ini membuat keonaran tidak mau menurut kehendak orang tuanya, yaitu tidak mau turut ke rumah suaminya, maka orang tuanya, memberikan tanah kepadanya.

Dengan adanya tanah ulayat untuk masing-masing udu atau kerogo dan tanah-tanah padang rumptu untuk hewan, maka ada udu atau kerogo yang tidak mempunyai cukup tanah pertanian untk anggota-anggotanya, sehingga harus menggarap tanah dari udu ataupun pemilik-pemilik tanah dari lain udu ataupun pemilik-pemilik tanah dengan kewajiban membayar hasil.

Bukan saja menggarap tanah tetapi juga menyadap lontar yang bukan milik petani itu sendiri dengan membayar hasil dengan membuat perjanjian berapa banyak dari hasil pendapatan pertahun

Dalam suasana sekarang, dari semakin bertumbuhnya pengertian masyarakat dengan akibat perubahan jiwa masyarakat, maka hukum adat atas tanah supaya di sesuaikan dengan sistim hukum tanah baru yakni peraturan dasar pokok-pokok agraria dan sebagainya, agar kedua-duanya saling melengkapi dan dapat merupakan satu sistim hukum (tanah) yang mempunyai fungsi sosial.
Title: Hak-hak atas tanah menurut hukum adat di Sabu dan Raijua; Written by Unknown; Rating: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar